Bankaltimtara

Pembelajaran Kontekstual Diperkuat, Disdik Kutim Terapkan Deep Learning Semua Jenjang

Pembelajaran Kontekstual Diperkuat, Disdik Kutim Terapkan Deep Learning Semua Jenjang

-Kabid PAUD-PNF Disdikbud Kutim, Heri Purwanto. (Sakiya/Disway)-


KUTIM, NOMORSTUKALTIM - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kutai Timur menegaskan bahwa seluruh sekolah di daerah tersebut kini memperkuat penerapan metode deep learning sebagai bagian dari implementasi Kurikulum Merdeka. 

Pendekatan ini diterapkan untuk memastikan proses belajar lebih bermakna dan terkoneksi dengan kehidupan sehari-hari peserta didik.

Kabid PAUD-PNF Disdikbud Kutim, Heri Purwanto, menjelaskan bahwa munculnya istilah deep learning sempat menimbulkan persepsi keliru di kalangan orang tua. Banyak yang mengira kurikulum mengalami perubahan total, padahal Kurikulum Merdeka tetap menjadi pedoman utama. Yang berbeda hanyalah strategi pengajarannya.

“Tidak ada penggantian kurikulum. Materinya tetap. Namun proses belajarnya kini diarahkan agar anak mampu memahami konsep lebih dalam dan tidak hanya menghafal,” terang Heri saat di konfirmasi, Kamis, 20 November 2025.

Ia menambahkan, metode ini memberi ruang bagi guru untuk menyesuaikan materi dengan karakteristik lingkungan tempat siswa tinggal. Contohnya, sekolah di wilayah perkebunan dapat mengangkat tema terkait sawit, sementara sekolah di pesisir bisa mengembangkan pembelajaran tentang ekosistem laut dan aktivitas masyarakat pesisir.

Pendekatan seperti ini, lanjut Heri, membuat siswa lebih mudah memahami pelajaran karena topik yang dipelajari dekat dengan kehidupan mereka. Guru pun lebih leluasa mengembangkan pembelajaran berbasis potensi lokal tanpa keluar dari kerangka Kurikulum Merdeka.

“Semua satuan pendidikan, baik negeri maupun swasta, tetap berada dalam koridor Kurikulum Merdeka. Namun sekolah diberikan fleksibilitas untuk mengembangkan tema sesuai kebutuhan daerah masing-masing,” ujarnya.

Heri juga mengingatkan pentingnya keterlibatan orang tua agar tidak terjadi salah persepsi. Melalui kegiatan parenting dan komunikasi langsung, orang tua diharapkan memahami bahwa istilah baru dalam pembelajaran tidak berarti adanya perubahan kurikulum.

Dengan penguatan metode deep learning, Disdik Kutim optimistis kualitas pembelajaran akan semakin meningkat dan memberikan pengalaman belajar yang lebih relevan bagi peserta didik.(Sakiya Yusri/Adv)

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: