Kutim Usulkan 32 Proyek Strategis Senilai Rp2,1 T untuk Multi Years 2026–2028
-Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan Setkab Kutim, Noviari Noor. (Sakiya/Disway)-
KUTIM, NOMORSATUKALTIM - Pemerintah Kabupaten Kutai Timur (Pemkab Kutim) terus berupaya mempercepat pembangunan infrastruktur strategis di berbagai sektor. Salah satu langkah besar yang tengah dipersiapkan adalah penerapan skema kontrak tahun jamak Multi Years Contrac (MYC) untuk program pembangunan jangka menengah.
Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan Setkab Kutim, Noviari Noor, mengungkapkan, pihaknya telah memaparkan usulan awal program MYC di hadapan anggota DPRD Kutim. Presentasi tersebut menjadi tahap awal sebelum pembahasan lebih lanjut untuk penetapan rencana kegiatan prioritas daerah tahun 2026 hingga 2028.
Ia mengatakan, Pemkab Kutim mengusulkan sebanyak 32 paket proyek strategis dengan total nilai anggaran mencapai Rp2,1 triliun. proyek-proyek tersebut akan dilaksanakan selama tiga tahun berturut-turut, mulai tahun anggaran 2026 hingga 2028.
"Kita baru mengusulkan dan mempresentasikan kepada anggota DPRD. Totalnya ada 32 paket dengan nilai kurang lebih Rp2,1 triliun untuk tiga tahun,” ujar Noviari Noor, usah rapat hearing bersama DPRD, Kamis 13 November 2025.
Dijelaskan lebih lanjut, pelaksanaan proyek MYC akan dimulai pada tahun 2026 dengan alokasi anggaran awal sekitar Rp600 miliar. Anggaran ini digunakan untuk memulai proyek-proyek prioritas, terutama pembangunan jalan dan pelabuhan yang menjadi fokus utama pemerintah daerah.
Kemudian, pada tahun kedua atau 2027, anggaran MYC direncanakan meningkat menjadi sekitar Rp900 miliar. Peningkatan ini menyesuaikan dengan progres pekerjaan dan kebutuhan teknis di lapangan, terutama untuk proyek-proyek berskala besar yang membutuhkan waktu pengerjaan lebih panjang.
Sisa anggaran akan dialokasikan pada tahun ketiga, yakni 2028, sebagai tahap penyelesaian seluruh paket proyek yang telah disepakati. Dengan demikian, seluruh kegiatan yang masuk dalam skema MYC diharapkan dapat rampung secara tuntas dalam tiga tahun pelaksanaan.
Dari total 32 paket yang diusulkan, sektor jalan menjadi yang paling mendominasi. Sebanyak 16 paket diarahkan untuk pembangunan dan peningkatan jalan di berbagai wilayah. Fokus utamanya adalah memperkuat konektivitas antar kecamatan serta memperlancar arus barang dan jasa di wilayah Kabupaten Kutai Timur.
"Yang banyak itu 16 paket untuk jalan. Itu untuk peningkatan jalan yang menghubungkan konektivitas antara kecamatan, kabupaten, dan kota,” jelasnya.
Selain jalan, pembangunan pelabuhan juga menjadi prioritas utama dalam skema MYC kali ini. Proyek tersebut menelan anggaran sekitar Rp200 miliar, menjadikannya proyek dengan nilai tertinggi di antara paket lainnya.
"Yang paling tinggi nilainya di pelabuhan. Diharapkan tahun 2027 sudah bisa beroperasi, karena saat ini kita sedang melengkapi sisi daratnya,” ungkapnya.
Pemerintah berharap, keberadaan pelabuhan baru ini dapat mempercepat aktivitas ekonomi daerah, memperlancar distribusi logistik, serta mendukung kegiatan ekspor-impor produk unggulan Kutai Timur, terutama dari sektor pertanian, perkebunan, dan industri pengolahan.
Sementara itu, beberapa proyek yang belum sempat diselesaikan pada periode sebelumnya tidak dimasukkan dalam program MYC. Namun, pemerintah memastikan kegiatan tersebut tetap dilanjutkan dengan menggunakan anggaran perubahan tahun berjalan.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
