Bankaltimtara

Penggunaan Pakaian Adat Hudoq Pekayang di Mahulu Bakal Diperketat, Harus Ikuti Tradisi

 Penggunaan Pakaian Adat Hudoq Pekayang di Mahulu Bakal Diperketat, Harus Ikuti Tradisi

Event Hudoq Pekayang 2025 di Liu Mulang, Mahulu.-Iswanto/Disway Kaltim-

MAHULU, NOMORSATUKALTIM - Pagelaran event Hudoq Pekayang, di kecamatan Long Pahangai akan diperketat. Terutama pakaian adat yang digunakan.

Hal ini disampaikan oleh Camat Kecamatan Long Pahangai, Thomas Ding, saat menyampaikan sambutan penutup pada pagelaran Hudoq Pekayang di Kampung Liu Mulang, Rabu 23 Oktober 2025 lalu.

Menurutnya, peraturan tersebut dibuat berdasarkan kesepakatan musyawarah adat (Musdat) bersama toko adat dan masyarakat setempat.

“Jadi pada event Hudoq Pekayang di tahun selanjutnya, seluruh peserta yang ikut wajib mengenakan pakaian adat lengkap, mulai dari celana maupun baju,” tegas Ding saat dikonfirmasi.

BACA JUGA:Wabup Mahulu Harap Pengerjaan Jalan Tering-Long Bagun Segera Tuntas

Kesepakatan tersebut bukan tanpa alasan. Pemerintah kecamatan bersama toko adat menilai pagelaran Hudoq Pekayang tahun ini terdapat banyak kejanggalan.

Karena sebagian besar peserta justru tidak menggunakan pakaian adat lengkap.

BACA JUGA:Dinas PUPR Mahulu Kebut 3 Proyek Infrastruktur di Akhir Tahun, Salah Satunya Jalan di Sekitar Bandara

Misalkan, panitia banyak menemukan peserta yang justru mengenakan celana jeans, baju biasa, kaca mata hitam, dan aksesoris lain yang tidak masuk dalam daftar kostum adat.

Ia menegaskan, tujuan utama pagelaran Hudoq Pekayang adalah untuk melestarikan budaya sebagai warisan leluhur, termasuk atribut budaya yang digunakan.

Namun, jika dalam pelaksanaannya para peserta tidak mengenakan pakaian adat lengkap, maka yang terjadi justru makna pelestarian adat akan mengalami pergeseran.

“Makanya pas musyawarah kemarin, kami sepakati itu bersama seluruh toko masyarakat. Tujuannya kan untuk melestarikan budaya, kita harus menunjukkan bahwa beginilah budaya kita yang sebenarnya. Itu yang menjadi dasar pertimbangan di musyawarah kemarin,” tuturnya.

BACA JUGA:KONI Mahulu Vakum Bertahun-tahun, Pembinaan Olahraga Mandek

“Kalau asal menggunakan pakaian tentu ada perubahan makna. Kita miris sekali lihatnya. Seolah-olah dengan pakaian seperti itu sudah keliatan gagah, padahal belum."

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: