Wali Kota Samarinda Setuju Demonstrasi Diubah Menjadi Diskusi Publik, Tujuannya Supaya Aksi Tidak Ditunggangi

SAMARINDA, NOMORSATUKALTIM — Wali Kota Samarinda, Andi Harun sepakat pola demonstrasi diubah menjadi diskusi publik.

Ia menilai forum semacam itu bisa menjadi kesempatan bagi pemerintah dan masyarakat, untuk berdialog secara dua arah.

“Saya kira itu sangat bagus. Kita beri ruang seluas-luasnya. Momentum seperti itu kesempatan untuk banyak mendengar, bukan hanya bicara. Pemimpin harus melatih diri untuk mendengar,” tutur Andi Harun usai menghadiri Musyawarah Wilayah (Muswil) ke-V Ikatan Alumni Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kalimantan Timur, di Hotel Bumi Senyiur, Kamis (4/9/2025).

BACA JUGA:Polisi Tangkap Dua Aktor Intelektual Bom Molotov Aksi di Perkebunan Samboja

Ia  juga memastikan dirinya siap hadir bila diundang dalam forum diskusi publik.

Baginya dialog merupakan cara terbaik dalam demokrasi untuk menemukan solusi dan membangun kolaborasi.

“Kalau diundang, saya sangat siap datang. Karena dialog selalu menjadi solusi terbaik. Pemimpin harus siap mendengar, bukan hanya yang enak didengar saja,” jelas Andi.

BACA JUGA:Jika Tak Indahkan Teguran, Satpol-PP Ancam Tertibkan PKL yang Berjualan di Atas Trotoar

BACA JUGA:Polresta Samarinda Kabulkan Penangguhan Penahanan 4 Mahasiswa yang Terlibat Kasus Bom Molotov

Baginya, demonstrasi merupakan hak konstitusional warga negara yang harus dijaga agar tetap berjalan sesuai tujuan.

Meski begitu ia juga mengingatkan agar aksi penyampaian pendapat tidak ditunggangi pihak lain.

“Demonstrasi itu konstitusional. Yang harus kita jaga adalah penyampaiannya jangan sampai ditunggangi."

"Sebab kalau itu terjadi, pengunjuk rasa sering menjadi tertuduh, padahal mereka sangat terpisah dari kepentingan yang menunggangi,” ucap Andi Harun.

BACA JUGA:Anjal dan Gepeng Sulit Diberantas, Satpol PP: Masyarakat Samarinda ini Baik Hati Semua

Sumber: