Bankaltimtara

Disdikbud Kukar Luncurkan Modul Ajar, Bahasa Kutai Diwajibkan di Tingkat SD

Disdikbud Kukar Luncurkan Modul Ajar, Bahasa Kutai Diwajibkan di Tingkat SD

Workshop Penyusunan Modul Pembelajaran Bahasa Kutai, di Hotel Grand Fatma, Tenggarong, Kutai Kartanegara pada Senin, 14 Juli 2025.-(Disway Kaltim/ Ari)-

KUTAI KARTANEGARA, NOMORSATUKALTIM – Upaya pelestarian Bahasa Kutai melalui ruang kelas kian jelas dengan adanya modul ajar pembelajaran Bahasa Kutai di tingkat Sekolah Dasar.

Langkah ini diperkuat oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kukar yang menyelenggarakan Workshop Penyusunan Modul Pembelajaran Bahasa Daerah di Hotel Grand Fatma, pada Senin, 14 Juli 2025 lalu.

Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan, Nur Aini menjelaskan pihaknya telah menghasilkan modul konkret yang nantinya akan menjadi pedoman utama dalam proses belajar mengajar Bahasa Kutai di sekolah-sekolah dasar.

“Draf Modul yang disusun akan menjadi pondasi utama dari modul pembelajaran yang siap pakai,” tuturnya.

BACA JUGA: Muatan Lokal Bahasa Banua di Berau Masih Terkendala Regulasi Perbub

Ia menjelaskan bahwa keterlibatan guru dari seluruh kecamatan di Kukar memiliki nilai strategis karena mereka memahami konteks budaya dan penggunaan bahasa di wilayah masing-masing.

“Bapak dan Ibu guru yang hadir adalah penyusun awal. Semakin banyak yang terlibat, hasil modul akan semakin kaya dan representatif,” tambahnya.

Dalam penyusunan modul, muatan lokal dianggap sebagai unsur penting yang tidak boleh diabaikan. 

Sebab, pendidikan bahasa tanpa akar budaya hanya akan melahirkan hafalan tanpa makna.

BACA JUGA: Penerapan Kurikulum Bahasa Daerah Masih Andalkan Guru Mapel Lain

“Pembelajaran Bahasa Kutai harus tetap berakar pada budaya. Modul ini nantinya diharapkan dapat memperkuat identitas anak-anak sejak kecil,” jelas Nur Aini.

Tahapan selanjutnya akan melibatkan tenaga ahli dari Balai Bahasa untuk menyempurnakan isi modul. 

Namun ia menegaskan bahwa kekuatan dokumen awal (draf) sepenuhnya bergantung pada kualitas penyusunan oleh para guru.

“Anggap saja ini bagian dari amal jariah. Kalau modulnya dipakai terus, pahalanya juga ikut terus mengalir,” ujarnya sambil memotivasi.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: